Rabu, 03 November 2010

Zulaikha, Balqis Dan Kaumnya


Kini lahir wacana baru keperempuanan tentang pria. Intinya : yang hidung belang, mata keranjang, pikiran ngeres adalah ilustrasi mutakhir bagi kaum pria. Sedangkan wanita, menurut para aktivis feminis itu, secara “fitrah” berhak sesuka hati berjumpalitan di sektor-sektor publik mana saja. Soal rok mini, lipstik menyala, dada dan punggung terbuka, itu menjadi tugas pria untuk tidak lagi mempersepsikannya sebagai godaan setan yang terkutuk. Terserah sebagai apa kek.

Bagi Nabi Yusuf, barangkali ini wacana yang menggelikan. Soalnya, seumur-umur beliau belum pernah nyuitin seorang wanita pun, apalagi sampai mengajak ngelaba. Maha suci Allah yang telah melindungi beliau dari bencana seperti itu. Tapi apa yang beliau temui pada diri Zulaikha ? Zulaikha menggoda nabi Yusuf agar mengkurangajari harkat kewanitaannya (QS. Yusuf: 23). Paradigma apakah yang dipakai Zulaikha sehingga ia bertindak seperti itu ? Yusuf jelas bukanlah seorang laki-laki dandy, meski beliau dikaruniai wajah tampan. Dengan demikian, jika sejarah yang telah terdokumentasikan dalam Qur’an ini dijadikan parameter interaksi pria-wanita, mestinya para aktivis feminis itu tidak menyemprotkan statement asbun (asal bunyi) yang hidung belang itu siapa ? yang mata keranjang dan berpikiran ngeres itu siapa ? survey telah membuktikannya, Bo !

Tapi, baiklah, itu mungkin Cuma mission muke tebelnya Zulaikha. Namun, kemudian apa yang dilakukan Zulaikha ? tampaknya isteri Al-Aziz itu tergolong wanita yang (maaf) otaknya sudah kelewat karatan. Lihat saja, aib dirinya yang telanjur tersebar kemana-mana itu bukannya direhabilitasi dengan sikap terpuji, ia malah menjebak para tetangganya dengan mempolitisir wajah supercool Yusuf. Dan hasilnya ? “Mana tatkala wanita-wanita melihatnya, mereka kagum pada keelokan rupanya dan mereka melukai jari tangan mereka” (QS. Yusuf: 31). Jika Zulaikha mendadak menjadi wanita ganjen yang bikin geregetan suami dan para tetangganya, Balqis justru sebaliknya. Tak tampak sedikit pun perilaku miring Zulaikha pada diri wanita penguasa negeri Saba itu. Memang, Balqis sempat memasang perangkap untuk menjebak Nabi Sulaiman. Tetapi ia menggunakan hartanya, bukan tubuhnya. Dan ketika ia tahu bahwa yang ia hadapi bukanlah seorang raja biasa, ia justru tersadar dari kesesatannya. Lalu seraya mengakui kenabian Sulaiman, ia pun berkata : “Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam”. (QS. An Naml: 44).

Nah, kini ilustrasi aktual tentang Zulaikha dan Balqis dapat kita jumpai pada akhir setiap lintasan tokoh dan peristiwa di media massa. Sebagian kita barangkali sudah sangat mengenal Marylin Monroe sebagai kita juga telah sangat akrab dengan Zainab Al-Ghazali Al-Jabili. Seorang Marylin Monroe, misalnya telah mempermalukan anggota keluarga bekas presiden Amerika Serikat, karena aktris itu membuat skandal dengan seorang pria bernama John Fitzgerald Kennedy. Sementara itu, Zainab Al-Ghazali Al-Jabili telah menyentakkan kesadaran kaum muslimah di seluruh dunia tentang hakikat dirinya, ketika beliau berdakwah bersama Hasan Al-Banna. Allah melihat. Malaikat mencatat. Dan hari ini kita menyaksikan kafilah panjang mereka di penghujung usia dunia yang terus bergulir bersama kefanaannya. Wallahu A’lam.

(Catatan yang ambil dari rubrik khusus Ikhwan, maksudnya supaya mayoritas muslimah jadi tahu, bagaimana pandangan Ikhwan terhadap lawan jenisnya).

Sumber : Majalah Annida No.7 Th. VII (Rubrik 1269 Male oleh M. Yulius).

1 komentar:

  1. Hello there, I see you have used my 'Eastern Eyes' http://www.chrischalkart.com/womans_eyes_painting_final.jpg painting in your blog post here, you should have also included accreditation and a link-back to my website beside your video, as-per my Creative-Commons licensing agreement. I would appreciate it if you would do so, thanks, Chris Chalk

    BalasHapus