Senin, 11 Oktober 2010

Bersama Kesulitan Ada Kemudahan



Wahai Manusia,setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan, setelah bergadang ada tidur pulas, dan setelah sakit ada kesembuhan. Setiap yang hilang pasti ketemu, dalam kesesatan akan datang petunjuk, dalam kesulitan ada kemudahan, dan setiap kegelapan akan terang benderang.

" Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasulnya) atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya " (QS. Al Ma'idah: 52)

Sampaikan kabar gembira kepada malam hari bahwa, sang fajar pasti datang mengusirnya dari puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah. Kepada orang yang dilanda kesusahan bahwa pertolongan akan datang secepat kelebatan cahaya dan kedipan mata. Kepada orang yang ditindas bahwa kelembutan dan dekapan hangat akan segera tiba.

Saat anda melihat hamparan padang sahara yang seolah memanjang tanpa batas, ketahuilah bahwa di balik kejauhan itu terdapat kebun rimbun penuh hijau dedaunan. Ketika anda melihat seutas tali meregang kencang, ketahuilah bahwa tali itu akan segera putus. Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian.

Kobaran api tidak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim a.s dan itu karena pertolongan Ilahi membuka "jendela" seraya berkata :

" Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatan bagi Ibrahim " (QS. Al-Anbiya: 69).

Lautan luas tak kuasa menenggelamkan Kalimur Rahman (Musa a.s) itu, tak lain karena suara agung kala itu telah bertitah :

" Sekali-sekali tidak akan tersusul, sesungguhnya Rabbku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku " (QS. Asy-Syu'ara: 62).

Ketika bersembunyi dari kejaran kaum kafir dalam sebuah gua, Nabi Muhammad SAW yang ma'shum mengabarkan kepada Abu Bakar bahwa Allah Yang Maha Tunggal dan Maha Tinggi ada bersama mereka. Sehingga rasa aman, tenteram dan tenang pun datang menyelimuti Abu Bakar.

Mereka yang terpaku pada waktu mereka yang terbatas pada kondisi mereka yang (mungkin) sangat kelam, umumnya hanya akan merasakan  kesusahan, kesengsaraan dan keputusasaan dalam hidup mereka. Itu karena mereka hanya menatap dinding-dinding kamar dan pintu-pintu rumah mereka saja. Padahal, mereka seharusnya menembuskan pandangan sampai ke belakang tabir dan berpikir lebih jauh tentang hal-hak yang berada di luar pagar rumahnya.

Maka dari itu, jangan pernah merasa terhimpit sejengkalpun, karena setiap keadaan pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar. Betapa pun, hari demi hari akan bergulir, tahun demi tahun akan selalu berganti, malam demi malam pun datang silih berganti. Mseki demikian, yang ghaib akan tetap tersembunyi, dan Sang Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya. Dan Allah mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua, tetapi sesungguhnya setelah kesulitan itu tetap akan muncul kemudahan.

Sumber : La Tahzan karya DR. Aidh Al-Qarni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar